PANGANDARAN JAWA BARAT - Polemik tabungan siswa di Pangandaran masih terus berlanjut. Akibat tabungan mandeg sejumlah ortu murid mengeluh.
Baca juga:
Wali Kota Bandung Terjaring OTT KPK
|
Keluhan tabungan mandek dirasakan Armilah (56) warga Dusun Binangun, Desa Kondangjajar, Kecamatan Cijulang, harus menahan rasa malu, karena anaknya Ibrahim (12) harus memakai pakaian SD saat masuk ke jenjang MTS.
Ibrahim merupakan siswa kelas 6 SD Negeri 2 Kondangjajar, Cijulang, Pangandaran yang lulus tahun 2023 ini.
Dia akan melanjutkan sekolah ke jenjang MTS, namun karena orang tuanya mengandalkan uang tabungan untuk melanjutkan sekolah, tetapi tidak bisa diambil karena mandek di sekolah.
Hal itu dirasakan Armilah ortu Ibrahim di Cijulang yang mengaku hanya mengandalkan uang tabungan.
"Tabungan saya di sekolah ada Rp 2. 800.000 itu hasil menabung anak saya selama 4 tahun di SD Negeri 2 Kondangjajar, " kata Armilah saat ditemui di rumahnnya, Jumat (30/06/2023) sore.
Fraksi PDIP Perjuangan Turun Tangan
Merespon kondisi ortu murid di Pangandaran, Anggota DPRD Pangandaran dari Fraksi PDIP mengulurkan tangan untuk membantu siswa kurang mampu.
Mereka gotong-royong membantu keluarga Armilah dengan memberikan sejumlah paket buku, seragam sekolah, tas, dan uang tunai.
Ketua DPRD Pangandaran Asep Noordin mengatakan bukan persoalan tabungan, tetapi bantuan kepada siswa tak mampu yang tabungannya mandeg itulah yang harus dibantu.
"Merespon situasi ini, kami dari fraksi PDIP gotong-royong membantu ortu murid, " kata Asep.
Ia memberikan saran agar timsus bisa memilah mana siswa yang termasuk golongan tidak mampu dan mampu, jangan sampai karena tabungan mandek, siswa tidak melanjutkan sekolah.
"Pemda harus hadir dengan cara memilah mana yang kurang mampu, apabila anak tidak melanjutkan sekolah. Harus menjadi garda terdepan, " ucapnya.
Menurut Asep perlu adanya pemilihan terkait siswa tidak mampu untuk memberikan motivasi kepada mereka.
Persoalan tabungan mandeg itu harus segera ditangani, saran untuk para siswa agar didorong menabung sesuai kemampuan dan menyisihkan dari uang jajan, " ujarnya.***